Jika baru mendengar nama es ini tentu anda akan sangat penasaran. Seperti apa sich es tersebut kok namanya sangar dan mengerikan. Apa saja bahan dan campurannya serta kayak apa ya rasanya ?.
Mendengar namanya saja es “Buto Ijo”
pasti asumsi kita es-nya porsi besar dan berwarna hijau. Atau kita akan
mengira mungkin karena penjualnya yang badannya besar seperti buto.
Tetapi rasa penasaran anda akan terjawab jika langsung datang ke pusat
penjualan es ini di Jalan Wahid Hasyim Kelurahan Bandar Lor. Ada dua
orang yang jualan yakni Mas Roni yang mangkal di sebelah Selatan RSUD
Gambiran. Kemudian di Barat Pasar Bandar penjualnya Mbak Yayuk yang
tidak lain adalah istri Mas Roni.
Menurut Mas Roni nama es “Buto Ijo”
diambil dari panggilan keseharian ibunya. Karena nama ayahnya Jito
otomatis ibunya dipanggil bu Jito dan sapaannya Bu-To. Kemudian kata
“Ijo” itu diambil dari warna khas es ini yang berwarna hijau yang dalam
bahasa jawa disebut Ijo.
Sebutan es “Buto Ijo” yang menurutnya
hanya kebetulan saja itu, ternyata cukup ampuh untuk membuat masyarakat
penasaran dan tertarik datang membeli es buatannya. Sehingga ini
dijadikannya sebagai strategi pemasaran atau trik tersendiri agar
banyak pembeli.
Komposisi dan bahan es “Buto Ijo”
relatif sama dengan es buah pada umumnya. Ada buah garbis, melon,
semangka, kemudian campurannya cincau, mutiara, kolang-kaling dan
agar-agar. Untuk pemanisnya asli dari gula pasir bukan pemanis
sembarangan. Sedangkan warna hijau berasal dari sari warna daun pandan
sehingga es ini dijamin aman dan sehat karena tanpa bahan pewarna
buatan. Kalau rasanya hemmm……. manis dan segar. Apalagi kalau dinikmati
waktu cuaca panas.
Sementara soal harga, anda tidak perlu
merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati es “Buto Ijo”. Hanya dengan
uang empat ribu saja anda bisa mendapatkan satu porsi yang cukup untuk
menghilangkan dahaga.
Karena berjualan es “Buto Ijo”
prospeknya cukup bagus sebab semakin banyak yang menyukai, Mas Roni
akhirnya melebarkan sayap usaha kuliner tersebut. Sekarang telah dibuka
sejumlah cabang es “Buto Ijo” asli Kota Kediri itu. Di antaranya di
depan Pasar Setono Bethek di Jalan Kilisuci, Ngadiluwih, Kras, Grogol,
Warujayeng dan Pare. Bahkan juga sampai ke luar kota seperti Nganjuk,
Jombang, Tulungagung, Blitar, dan Surabaya. Anda Penasaran ? Silahkan
mencoba....(dari berbagai sumber di kota Kediri)
No comments:
Post a Comment